Sepupu
gw, Dewi yang baru beberapa bulan pulang dari Australia ceritanya mulai bosen
menganggur dan ngabis-ngabisin uang di Indonesia. Jadi, dia minta gw untuk
cariin kerja di luar negeri. Jujur aja, kalau untuk kerjaan di negara Eropa gw
nggak punya bayangan sama sekali. Kalau untuk negara-negara middle east alias
Timur Tengah, yaaa gw tau sedikit-sedikit lahh..
Akhirnya gw pun mulai menawarkan ide “kerja di Midde east” ini ke Dewi. Salah satu
negara yang gw tawarkan adalah Dubai. Bukan tanpa alasan, Menurut gw Dubai itu
merupakan salah satu kota termaju di Uni Emirat Arab, hukum Islam yang berlaku
disana juga nggak se ketat di Jeddah. Masyarakat Dubai adalah masyarakat yang
multi etnis. Coba bayangin, 85 persen dari total penduduknya terdiri dari
ekspatriat, dan sisanya adalah penduduk lokal. Menurut gw, perpaduan penduduk
Dubai ini cocok untuk Dewi. Jadi, walaupun pola pikir nya luas, dewi tetap
ingat untuk bersikap seperti orang Timur.
Dubai dan salah satu icon nya yg terkenal ituh |
Satu
negara lain yang gw tawarkan adalah Maladewa (Maldives). Alasan gw nawarin
Maldives karena Dewi suka banget sama pantai. Kemungkinan besar kalau dia kerja
di Maldives, begitu pulang ke Indonesia dia bakal nge geret gw ke gunung,
saking eneg nya liat pantai. Akhirnya, ini jadi pilihan terakhir aja kalo nggak ada yang mau nerima dia di Dubai.
Resort mewah ala Maldives |
Selama
dua hari full (27-28 Agustus 2013), dimulai lah pencarian info kerja besar-besaran
tentang Dubai. Basically selama dua hari itu kerjaan gw cuma buka
website, submit cv, buka twitter, leha-leha, baca berita, nulis email, dan cek email doang sampe bosen. Tapi disini
lah seni nya nyari kerja online. Jangan Berhenti sampe ketemu!! :p
Kenyataannya
gw mulai capek di hari ke tiga. Akhirnya gw berniat untuk berhenti online selama
beberapa hari sambil harap-harap cemas nungguin cv dibales lewat email.
Tepat
di hari ke empat (30 Agustus 2013) umpan CV yang gw kirim ke sebagian besar
industri perhotelan Dubai ditangkep sama ikan-ikan di sana (a.k.a hotel-hotel
dubai). Kabar itu gw dapet dari dewi yang nelepon gw dengan nada excited
sekaligus ketakutan
“Ca,
kamu uda buka email belum? Coba buka deh.. aku ditanya kapan bisa interview.
Gimana nih? Aku sama sekali nggak tau mau ngomong apa?!”
Gw
buru-buru cek email dia, memang benar ada beberapa email dari hotel dan
restoran yang minta dia interview secepatnya karena mereka lagi butuh pegawai
secepatnya juga. Setelah memberi ucapan selamat, bahwa banyak banget yang
tertarik dengan CV dia, gw mulai menenangkan dia.
“Tenang
aja babe, Interview nya kan by phone, speak as yourself. Kalo kamu salah jawab,
toh dia nggak nandain muka kamu dan nyari kamu ke Indonesia”
Lalu,
di waktu yang nggak disangka-sangka satu pencari kerja mulai menelepon Dewi dan
menanyakan beberapa pertanyaan dalam bahasa Inggris. Pertanyaan nya nggak gitu
susah kok seperti “Apa kesibukan kamu sekarang?” “Kenapa berhenti bekerja di
tempat sebelumnya?” dan beberapa pengetahuan tentang makanan dan minuman.
Hampir
setiap hari selama kurang lebih tiga hari Dewi sibuk nerima interview dalam
bahasa inggris dari Dubai. Dan selama tiga hari itu juga dewi berjuang dengan
sinyal henpon yang acak adut, dan bahasa Inggris yang kurang bisa di dengar
dengan jelas.
Kalo
inget saat-saat itu lucu juga, setiap dapet email. Dia pasti nelepon gw dulu
untuk curhat betapa deg-deg annya dia nungguin telepon dari interviewer dan
selaluu...selaluuu saja mereka nelpon di saat dewi sudah mulai lupa mereka bakal
interview : alias tengah malam pas dewi siap-siap mau tidur!
Note: Untuk yang mau nyari kerja di luar negeri, dan kebetulan nyasar di blog ini, ini gw kasih alamat website yang pernah gw kunjungi .*di klik aja yaa satu-satu
1. Gulf news -> lowongan kerja disini lumayan up to date.
5. Jumeirah Carreers -> Akhirnya dewi dapet kerjaan dari sini. Recomended banget lah. Kontrak nya juga bagus
6. www.catererglobal.com