Ada banyak surat-surat yang harus
diurus begitu Dewi terima kontrak dari Jumeirah. Dalam email nya, Hosin (HRD
Jumeirah) meminta Dewi untuk legalisir ijazah di kedutaan UEA (Uni Emirate
Arab) dan melampirkannya dalam form data
pribadi. Form itu harus dikirim balik ke dia 5 hari setelah email nya datang! Karena
proses pengurusan dokumen di Indonesia ini ribet dan njlimet, gue menyarankan
Dewi untuk menyediakan 5 hari waktu kosong untuk menginap di rumah gue.
Semalam sebelum berangkat, kita
uda cari info tentang kedutaan UEA. Nah, supaya besoknya kita berdua nggak
nyasar dan kehabisan waktu di jalan(apalagi di website resmi kedutaan
ditulis bahwa mereka cuma buka dari jam 9 pagi sampai 11 siang *yaiks) kita
pake aplikasi Waze yg terinstall di henpon Dewi. FYI, aplikasi ini membantu
banget buat lo yang bisa nyetir tapi enggak tau jalan. Gue langsung jatuh cinta
sama aplikasi ini begitu dikenalin sama Dewi. Ditambah suara mbak2 dan mas2 yang
nuntun jalan seksi-serak-basah gimana gitu deh.
Pagi-pagi banget dengan muka yang
masih ngantuk tapi tetep kece, gue dan Dewi berangkat dari rumah.
“Kemana kita hari ini Miss Waze?”
tanya gue sambil megang henpon Dewi
“Turn Right!” Jawabnya
“oohh.. Okay honeyy...!!” gue bahkan enggak se romantis ini sama pacar
sendiri.
Ini kita sebelum tiba di Kedutaan |
Begitu mobil berhenti di depan gerbang kedutaan...
“Yaaa Olloooo... Pintu gerbangnya uda ditutup dew!”
“Masih buka kali Ca.. Mungkin emang
sengaja ditutup supaya aman. Nah itu satpam tuh keluar!”
Kita pikir itu satpam mau bukain
gerbang..(cieehhh berasa anak pejabat banget nggak sih nunggu dibukain gerbang
sama satpam embassy???)
Ternyata Ohhhh ternyata... doski
cuek aja jalan ke arah mobil dan ngetok kaca.
“Mau ke mana embak-embak ini?”
Gue: “ummmm... ini pak mau ngurus
legalisir ijazah.”
“Sayang sekali mbak. Kedutaannya sudah tutup
dari jam 11”
Gue lagi : “Aduuhhh biyuuunggg...
gimana niihhh?”
“Yaudah.. coba menepi dulu deh
mbak mobilnya. Kita ngobrol di dalem”
Setelah parkir mobil, kita
dituntun masuk ke pos Satpam oleh bapak-bapak tadi. Di dalem pos, ada satpam
lain yang lagi serius merhatiin cctv. Kita pun dipersilahkan duduk. Bapak
Satpam menjelaskan bahwa kedutaan sudah tutup dari jam 11 (yang mana kita udah
tau) dan pengurusan surat enggak bisa dilaksanakan hari ini(yang mana kita udah
tau juga). Tapi, bapak satpam dengan baik hati mau ngenalin orang yang bisa
mengurus legalisir ijazah, mengingat dokumen itu harus dikirim 4 hari mulai
dari hari ini.Sambil nunggu orang yang dimaksud, pak
satpam ngajak kami ngobrol. Mulai dari nanya tujuan ke Dubai, sampai menyarankan
nggak usah kerja perhotelan di Dubai, karena Dewi lebih cocok jadi
sekertaris!Gue langsung ngakak ngebayangin dewi pake kemeja plus rok span
dipangku sama om-om.
“Serius mbak!ngapain sih jauh-jauh ke
Dubai. Kerja di embasssy aja. Tukang kebon di sini digaji pake dolar loh
mbak.700USD per bulannya!Kalo mau saya ada lowongan nih, di kedutaan Bahrain.
Jadi sekertaris”
Dewi menolak dengan halus. Mungkin yang
ada di pikiran dia sama dengan imajinasi gue. Cuma pastinya imajinasi dia lebih
liar daripada imajinasi gue. :p
Setelah ngobrol ngalor ngidul, datanglah seorang bapak-bapak dan menjabat tangan kita. Tanpa ba bi bu lagi, kita langsung menjelaskan
surat-surat apa saja yang perlu di legalisir. Awalnya Dewi mau legalisir 2 dokumen :
Ijazah dan Sertifikat. Tapi ternyata biaya pengurusannya dihitung per lembar.
Sementara untuk 1 lembar surat si bapak minta bayaran 1,5jt (geez!)
Kenapa bisa se mahal itu?
Ada beberapa tahap yang harus dilalui
sebelum ijazah bisa di legalisir di kedutaan UEA. Dokumen harus di akta kan dulu
di Kementrian Hukum dan HAM,kemudian singgah di Kementrian Luar Negeri, lalu di
terjemahkan oleh penerjemah tersumpah, baru kemudian di bawa ke kedutaan UEA
untuk di legalisir. Biaya legalisr dokumen di kedutaan menggunakan US dolar dan
dibayar secara tunai.
Ngebayangin bolak-balik ke kementrian aja males kan?yawes
pasrah ae. Dengan keberanian tingkat dewa, gue berusaha me lobi sang bapak
supaya biayanya nggak sebanyak itu. Setelah tawar menawar, kita setuju di harga
1 juta (hiksss..), plus dokumen bisa di ambil secepatnya setelah selesai di
daerah Depok.
Lima hari kemudian, Ijazah yang telah di
legalisir kami scan bersama dengan form data pribadi yang telah di isi dan di
scan ulang, lalu di kirimkan ke Hosin. Selesai deh tahap pertama.. :))
Contoh ijazah yang sudah di legalisir |
Note: Mungkin kalo dibaca sih tahapnya gampang banget ya, Tapi coba deh bayangin bolak-balik Kuningan, macet, telat, urusan sama birokrasi, nah! itu yang mbikin jasa calo dokumen laris manis. Nggak apa2 deh bagi-bagi rejeki yuaaaaaa :p
Alamat kedutaan UEA: Jln.Prof DR Satrio Blok C4 kAV 16-17 Kuningan Timur 12950
Buka dari jam : 09.00-11.00 (Untuk pengurusan dokumen)
dan jam 09.00-15.00 (Untuk pengambilan dokumen)
Hai Mb Elsya, salam kenal.Mb, mau tanya kalau kita urus translasi tersumpah dan mengaktakannya di Jogja bisa ?kebetulan karna domisili saya di Jogja, jadi nanti di Jakartanya tinggal urus buat legalisir ke Kemenkumham & Kemenlu saja. Bisakah mb? tq sebelumnya
ReplyDelete