13 March 2014

Rempongnya jadi TKI (Part:Legalisir Ijazah di Kedutaan)

Ada banyak surat-surat yang harus diurus begitu Dewi terima kontrak dari Jumeirah. Dalam email nya, Hosin (HRD Jumeirah) meminta Dewi untuk legalisir ijazah di kedutaan UEA (Uni Emirate Arab)  dan melampirkannya dalam form data pribadi. Form itu harus dikirim balik ke dia 5 hari setelah email nya datang! Karena proses pengurusan dokumen di Indonesia ini ribet dan njlimet, gue menyarankan Dewi untuk menyediakan 5 hari waktu kosong untuk menginap di rumah gue.
Semalam sebelum berangkat, kita uda cari info tentang kedutaan UEA. Nah, supaya besoknya kita berdua nggak nyasar dan kehabisan waktu di jalan(apalagi di website resmi kedutaan ditulis bahwa mereka cuma buka dari jam 9 pagi sampai 11 siang  *yaiks)   kita pake aplikasi Waze yg terinstall di henpon Dewi. FYI, aplikasi ini membantu banget buat lo yang bisa nyetir tapi enggak tau jalan. Gue langsung jatuh cinta sama aplikasi ini begitu dikenalin sama Dewi. Ditambah suara mbak2 dan mas2 yang nuntun jalan seksi-serak-basah gimana gitu deh.

Pagi-pagi banget dengan muka yang masih ngantuk tapi tetep kece, gue dan Dewi berangkat dari rumah.

“Kemana kita hari ini Miss Waze?” tanya gue sambil megang henpon Dewi

“Turn Right!” Jawabnya

“oohh.. Okay honeyy...!!”  gue bahkan enggak se romantis ini sama pacar sendiri.

Ini kita sebelum tiba di Kedutaan
Perjalanan dari Depok ke embasssy UEA kita tempuh 2,5 jam lebih. Kedutaan UEA terletak di seberang Mall Ambasador. Kedutaan ini enggak sebesar kedutaan Belanda atau kedutaan lain, bangunannya kecil dengan sebuah atap  kubah putih seperti masjid. Kita berdua sampe kedutaan jam 11 lewat 20. Pikir kita, Embassy masih buka lah kalo lewat 20 menit doang mah yaaa...
Begitu mobil berhenti di depan gerbang kedutaan...

“Yaaa Olloooo... Pintu gerbangnya uda ditutup dew!”

“Masih buka kali Ca.. Mungkin emang sengaja ditutup supaya aman. Nah itu satpam tuh keluar!”

Kita pikir itu satpam mau bukain gerbang..(cieehhh berasa anak pejabat banget nggak sih nunggu dibukain gerbang sama satpam embassy???)

Ternyata Ohhhh ternyata... doski cuek aja jalan ke arah mobil dan ngetok kaca.

 “Mau ke mana embak-embak ini?”

Gue: “ummmm... ini pak mau ngurus legalisir ijazah.”

 “Sayang sekali mbak. Kedutaannya sudah tutup dari jam 11”

Gue lagi : “Aduuhhh biyuuunggg... gimana niihhh?”

“Yaudah.. coba menepi dulu deh mbak mobilnya. Kita ngobrol di dalem”


Setelah parkir mobil, kita dituntun masuk ke pos Satpam oleh bapak-bapak tadi. Di dalem pos, ada satpam lain yang lagi serius merhatiin cctv. Kita pun dipersilahkan duduk. Bapak Satpam menjelaskan bahwa kedutaan sudah tutup dari jam 11 (yang mana kita udah tau) dan pengurusan surat enggak bisa dilaksanakan hari ini(yang mana kita udah tau juga). Tapi, bapak satpam dengan baik hati mau ngenalin orang yang bisa mengurus legalisir ijazah, mengingat dokumen itu harus dikirim 4 hari mulai dari hari ini.Sambil nunggu orang yang dimaksud, pak satpam ngajak kami ngobrol. Mulai dari nanya tujuan ke Dubai, sampai menyarankan nggak usah kerja perhotelan di Dubai, karena Dewi lebih cocok jadi sekertaris!Gue langsung ngakak ngebayangin dewi pake kemeja plus rok span dipangku sama om-om.

“Serius mbak!ngapain sih jauh-jauh ke Dubai. Kerja di embasssy aja. Tukang kebon di sini digaji pake dolar loh mbak.700USD per bulannya!Kalo mau saya ada lowongan nih, di kedutaan Bahrain. Jadi sekertaris”

Dewi menolak dengan halus. Mungkin yang ada di pikiran dia sama dengan imajinasi gue. Cuma pastinya imajinasi dia lebih liar daripada imajinasi gue. :p

Setelah ngobrol ngalor ngidul, datanglah seorang bapak-bapak dan menjabat tangan kita. Tanpa ba bi bu lagi, kita langsung menjelaskan surat-surat apa saja yang perlu di legalisir. Awalnya Dewi mau legalisir 2 dokumen : Ijazah dan Sertifikat. Tapi ternyata biaya pengurusannya dihitung per lembar. Sementara untuk 1 lembar surat si bapak minta bayaran 1,5jt (geez!)

Kenapa bisa se mahal itu?

Ada beberapa tahap yang harus dilalui sebelum ijazah bisa di legalisir di kedutaan UEA. Dokumen harus di akta kan dulu di Kementrian Hukum dan HAM,kemudian singgah di Kementrian Luar Negeri, lalu di terjemahkan oleh penerjemah tersumpah, baru kemudian di bawa ke kedutaan UEA untuk di legalisir. Biaya legalisr dokumen di kedutaan menggunakan US dolar dan dibayar secara tunai.
Ngebayangin bolak-balik ke kementrian aja males kan?yawes pasrah ae. Dengan keberanian tingkat dewa, gue berusaha me lobi sang bapak supaya biayanya nggak sebanyak itu. Setelah tawar menawar, kita setuju di harga 1 juta (hiksss..), plus dokumen bisa di ambil secepatnya setelah selesai di daerah Depok.


Lima hari kemudian, Ijazah yang telah di legalisir kami scan bersama dengan form data pribadi yang telah di isi dan di scan ulang, lalu di kirimkan ke Hosin. Selesai deh tahap pertama.. :))
Contoh ijazah yang sudah di legalisir

Note: Mungkin kalo dibaca sih tahapnya gampang banget ya, Tapi coba deh bayangin bolak-balik Kuningan, macet, telat, urusan sama birokrasi, nah! itu yang mbikin jasa calo dokumen laris manis. Nggak apa2 deh bagi-bagi rejeki yuaaaaaa :p

Alamat kedutaan UEA: Jln.Prof DR Satrio Blok C4 kAV 16-17 Kuningan Timur 12950
Buka dari jam : 09.00-11.00 (Untuk pengurusan dokumen)
dan jam 09.00-15.00 (Untuk pengambilan dokumen)


1 comment:

  1. Hai Mb Elsya, salam kenal.Mb, mau tanya kalau kita urus translasi tersumpah dan mengaktakannya di Jogja bisa ?kebetulan karna domisili saya di Jogja, jadi nanti di Jakartanya tinggal urus buat legalisir ke Kemenkumham & Kemenlu saja. Bisakah mb? tq sebelumnya

    ReplyDelete