16 August 2014

Skripsi day-4

Setelah gw mengingat kembali apa yang dosbing gw bilang tentang KTA gw, kok gw merasa ada yang aneh ya????

"Saya mau liat daftar isi KTA kamu ini dari bab 1 sampai bab 4."

PADAHAL SKRIPSI KU BARU BAB SATU LOH INI BUUUKK

Skripsi day-3


Truth is today i got a really bad assessment about my thesis adviser.
She know nothing about fondant (my subject of thesis) asked me bout what rolled fondant is, and said "oohh you dont go too deep on that subject,u only write for Diploma."
I gave her my -what-did-u-just-said- face and answered "how shallow should i write, so its not too deep for u?"
and She cant answered it
odd.
Like 90 percent odd..
Now its nearly 3 am, im wide awake and confuse. Should i drag myself to sit in front of my laptop and dive into my rolled fondant world,or should i just sleep?
You know its rainy outside.
and the only algebra i memories well is Rain PLUS Pillow & Warm Blanket EQUAL Perfect sleep
But how could i sleep well in a warm blanket and forgetting about my thesis?
Geez
This whole thesis thing is driving me crazy..
Okay im signing up
Pardon my english
And my grammar *(remind yourself that this is not an english test, so u dont have any obligation to correct my grammar)
Nitey nite bloglova!

13 August 2014

Skripsi



"Haloo selamat siang dengan Elsya Sagita?"
"Yaa saya sendiri. Dengan siapa saya berbicara?"
"Ini Arifin sa. Dari kampus BW"
Hadehh ini kalo bukan masalah bayaran pasti masalah skripsi nih.
"Yaa mas Arifin ada apa?"
"Elsya.. Skripsi terakhir tanggal 25 besok yaa dikumpulkan"
JEGER
"Bisa kan tanggal 25?Bisa lah yaa kamu kan udah terbiasa ngerjain skripsi"
Mas,manusia lain pun sudah terbiasa poo poop tiap hari,namun ada kalanya mereka menemukan kesusahan.
"Gimana ya mas.saya baru bab 1 nih."
Lalu seolah skripsi bisa diselesaikan sehari semalam kayak bangun candi jaman dulu kala,mas Arifin pun berusaha memberi kata semangat
"Bisa lah Sa.Tanggal 25 yah.. DITUNGGU LHO.Selamat siang Elsya."
Klik.Telepon ditutup
Rasanya untuk 2 minggu kedepan gw pengen pura-pura jadi batu aja. Gimana caranya coba nyelesaiin skripsi dalam waktu 2minggu?
Well,ini memang nggak se serius skripsi jaman sarjana dulu karena kali ini gw belajar di bidang perhotelan yang skripsinya berupa laporan tugas akhir selama 6 bulan kita praktek kerja lapangan,jadi nggak perlu riset mendalam kayak skripsi sarjana dulu.
Tapi tetep ajaaaaaa.....gimana caranya nyelesaiin skripsi 3 bab dalam 14 hari???
Akhirnya gw bikin time table.Satu bab harus bisa diselesaikan dalam 4 hari. Therefor, skripsi gw selesai dlm 12 hari.Sisa 2 hari lg untuk hal-hal yang terjadi diluar rencana..
Mulai hari ini gw berdoa semoga gw akan baik-baik saja selama 2 minggu ke depan..



Oiya dlm tulisan kali ini gw mau bikin tulisan untuk gw sendiri di 2 minggu yang akan datang.supaya makin greget gituuu tgl 25 nanti.* doesnt sounds weird.does it?
"Hallooo Elsya..kok kamu makin cantik sihh..? Pasti perawatannya mahal yah?
Ehm..oke back to topic
Hari ini tepat 2 minggu deadline skripsi kamu.how do u feel?lega kan?setelah dua minggu begadang di depan komputer akhirnya hari ini kamu bisa tidur nyenyak. Well, gak nyenyak2 banget sih karena beberapa hari ke depan kamu pasti bakal sibuk prepare bahan kue dan fondant untuk presentasi sidang..belum lagi orderan cake chuggington 3D di tanggal 29.
u've done a great job for the past 2 weeks and you must be proud of it. Enggak ada yang gak mustahil kan kalo dikerjakan dengan sungguh-sungguh?
Congratulation Elsya!
Love,
Elsya di 2minggu yang lalu

04 August 2014

Hotel yang aneh

Hotel berhantu, kurang air atau hotel dengan resepsionis yang cuma paham bahasa planet, mungkin udah biasa gue datangi. Tapi, setiap gue tanya sama diri sendiri (*maklum nggak pernah ada yang nanyain sih) "Hotel mana yang paling aneh yang pernah gue inapi" cuma nama hotel ini yang gue ingat: The Grey Boutique Inn hotel, Legian.

Gue menginap di hotel ini ketika gue liburan ke Bali sama sepupu gue, Dewi. Hotel ini udah di book oleh Dewi lewat booking.com dua minggu sebelum kita tiba di Bali. Kenapa nggak nyari penginapan on the spot di Bali? Karena Dewi bawa banyak banget tas besar dalam rangka pulang kampung ke Indonesia, selain itu penerbangan gue dan Dewi pun dari bandara yang beda. Dewi berangkat dari Melbourne sedangkan gue dari Jakarta. Dewi diperkirakan sampai di Bali jam 12 siang, sedangkan gue baru bisa sampai di Bali jam 6 sore. 

Sekilas nggak ada yang aneh sama hotel ini. Front desk nya rapi, ruang tunggu tamu nyaman, hotel staff nya pun ramah. Gue dan Dewi sempet cipika-cipiki dan ngobrol sebentar di ruang tunggu tamu, sampai akhirnya kita ke kamar untuk naro barang bawaan. 

Teras hotel
Loby Hotel
Biasanya saat buka pintu kamar hotel, hal yang paling pertama kita liat pasti kasur hotel yang empuk beserta sprei nya yang udah kebayang harumnya. Di Grey Boutique inn, hal pertama yang gw liat saat gw buka pintu kamar adalah WC/toilet/jamban/ apapun -itu- namanya. Gw shock.

denah kamar mandi setelah pintu masuk

Ruang Shower dan toilet difoto secara terpisah
Saat itu gw masih coba berpikir positif, mungkin tadi gw masuk lewat pintu belakang yaa.. Dan setelah 5 menit memeriksa ruangan kamar, gw gak menemukan pintu masuk lain selain pintu tadi. Pintu yang ada di kamar ini sudah sangat jelas hanya ada dua: Pintu masuk dan pintu balkon.
Kanan:Pintu depan Kamar. Kiri:Teras kamar

Oke, mungkin saat pertama kali ngeliat desain kamar hotel ini, gw menganggap kamar ini unik, seru dan karakter desain nya sama seperti arti nama hotel ini dalam bahasa Indonesia : abu-abu. Tapi keunikan hotel ini sirna saat gw pulang ke hotel habis beli sarapan di luar dan mau masuk kamar, sedangkan Dewi  baru mulai melaksanakan hajat manusiawi nya a.ka. taking shit. Walhasil gw harus nunggu di luar kamar kira-kira 15 menit sampai Dewi menuntaskan hajatnya. Dari kejadian ini, kita sepakat untuk tidak keluar kamar sebelum penghuni kamar menuntaskan hajat masing-masing. Kasian nunggu di depan kelamaan, kayak tamu nggak diundang. 

Hal aneh lain yang ada di kamar mandi ini adalah kehadiran properti tangga bambu di samping wc. Kenapa pula harus ada tangga bambu di wc?? buat nyodokin WC mampet? sebagai alat pelampiasan seksual? buat nyolong mangga? Buat bunuh diri? Buat apa mas?? Jawab mz buat apa???!!

Tadinya gw berpikir mungkin bangunan ini masih perlu perbaikan, jadi untuk jaga-jaga, staff hotel naro tangga di kamar mandi supaya gampang kalo mau ganti lampu kamar, ganti genteng bocor dan lain-lain. Ternyata oh ternyata tak lain dan tak bukan tangga ini didayagunakan sebagai tempat gantung handuk bersih dan baju kotor. Selain itu, gw kesulitan menemukan fungsi lain dari kehadiran tangga bambu ini di kamar mandi. well done your think broh designer. very well done.

Kamar mandi dan kamar tidur ruangan ini dipisahkan oleh sebuah headboard dari batu marmer atau mungkin granit yang juga dapat difungsikan sebagai lemari pakaian.  Mungkin broh desainer terbayang kehidupan jaman batu, dan menjadikannya inspirasi desain kamar hotel ini. Yang jelas, mau dirapihin kayak gimanapun baju-baju bersih kita di lemari ini, akan keliahatan selalu berantakan. Jadi ya mending nggak usah dirapihin. :p
Lemari batu
Properti lain yang nggak kalah uniknya di hotel ini adalah tempat sampah, dan tas untuk membawa barang-barang tamu yang kesemuanya terbuat dari koran. Koran ini di daur ulang sedemikian rupa, hingga menyerupai tas jinjing dan tempat sampah.

Kiri: Tas sampah di toilet. Kanan:Tas yang masih belum jelas fungsinya.
*tidak untuk dibawa pulang
Keanehan terakhir yang gw saksikan di hotel ini adalah nomer kamar. Setelah dua hari menginap di sini, gw baru nyadar bahwa gw nggak pernah tahu nomer kamar gw. Saat gw minta tolong resepsionis  untuk order taksi, dan mas resepsionis bertanya "Kamar nomer berapa mbak?" gw yang ketika itu berlari secepat kilat ke pintu depan, menyadari bahwa nomer kamar di hotel ini tidak ada di pintu nya. 

"Mas, sepertinya kamar saya nggak ada nomernya deh,saya nginap di lantai dua."

Lalu dengan manis mas resepsionis menjawab "Nomor kamar bisa dilihat di depan pintu kamar, di besi pembatasnya mbak."

Gw menemukan nomor kamar gw di besi pembatas gedung di depan pintu kamar. Sebagian kecil besi pembatas itu dibentuk menjadi angka untuk menunjukkan nomor kamar. Padahal sebenarnya fungsi besi untuk membatasi tamu kamar supaya nggak jatuh ke lantai dasar saat masuk ke dalam kamar. 

Pintu depan kamar dan ukiran nomor kamar di lantai 2

nomor kamar lantai dasar terletak di teras depan
aside from its uniqueness, or said it out of the box, hotel ini cozy dan comfy banget. Menginap di hotel ini untuk beristirahat atau keperluan bisnis pasti nggak akan kecewa. Hotel ini lokasinya enggak di pinggir jalan raya, jadi kita nggak akan terganggu dengan suara mobil lalu lalang ketika kita tidur. Dan hal yang paling penting, hotel ini jauh dari hingar-bingar pantai kuta. Selama menginap di sini gw nggak pernah denger ada bule mabok yang rusuh teriak-teriak di lorong kamar. Pelayanan hotel ini layak banget diacungi jempol, staff hotel nya selalu sigap dan ramah 24 jam membantu dan memberi informasi kepada para tamu hotelnya. Pemandangan kamar di setiap hotel ini langsung mengarah ke kolam renang yang biru dan jernih.
Kiri: bedroom . Kanan:kolam renang dan kamar hotel. 
Untuk para perempuan karir, hotel ini mungkin bisa dipertimbangkan karena management menyediakan hair dryer sebagai fasilitas tambahan. Jarang kan ada budget hotel yang nyediain hair dryer cyinn..?? 
Hair dryer di kamar
Menginap di The Grey Boutique inn membawa pengalaman tersendiri untuk Dewi dan gw, walaupun kita menertawai setiap sudut hotel ini, tapi hotel ini pula yang selalu jadi bahan pembicaraan gw dan Dewi setiap kita membahas liburan kita kemarin.

The Grey Inn Boutique Hotel

Alamat: Jalan Dewi Sri, The Grand Kuta Residende Lane No. 8X, 80361 Legian
Room rate:mulai dari IDR 328.000

Minus
- Jauh dari pantai
- Susah cari makanan murah.

Plus
- Nyaman untuk istirahat
- staff ramah
- Fasilitas berfungsi dengan baik

Kemungkinan menginap kembali: Ya bila dalam perjalanan bisnis. Tidak bila dalam rangka backpacking trip.

Foto diambil dari: Agoda, Booking.com dan dari sini